Sinopsis dan Resensi film MARS ( Mimpi Ananda Raih Semesta) Sebagai Film Terbaik Indonesia!
Film ini telah terbit pada tahun 2016 lalu. Hanya saja saya baru melihat pada pertengahan tahun 2021 ini, pada masa PPKM dimulai. Film ini telah tersedia di Viu pada 12 Juni 2021 lalu.
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, yaitu MARS "Mimpi Ananda Raih Semesta".
Berikut resensi dari Film MARS "Mimpi Ananda Raih Semesta".
Sutradara | Sahrul Gibran |
---|---|
Produser | Andy Shafik Sahrul Gibran |
Penulis | John De Rantau Aisworo Ang |
Pemeran | Kinaryosih sebagai Tupon Acha Septriasa sebagai Sekar Palupi Teuku Rifnu Wikana sebagai Surib Cholidi Asadil Alam Sebagai Ustad Ali Chelsea Riansy sebagai Sekar Palupi kecil Jajang C. Noer sebagai Nyoto Krissno Bossa sebagai Pujo Widodo Yati Surachman sebagai Mbok Kariyo Ence Bagus sebagai Nyoto Egy Fedly sebagai Dukuh Saelan Brilliana Desy Dwinawati sebagai Istri Dukuh Saelan Mien Brodjo sebagai Nenek Rekso Neni Riwayatie sebagai Kasih Khan Dalvi Kukuh Riyadi sebagai Triman Heru sebagai Kepala Sekolah Naila sebagai Retnowati Liek Suyanto sebagai Mbah Atmo |
Penata Musik | Thoersi Argeswara |
Perusahaan Produksi | Multi Buana Kreasindo Leica Production Harry Global Production Silent D Pictures |
Tanggal Rilis | 4 Mei 2016 |
Durasi | 105 Menit |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
RATING 4.5/5
Sinopsis Film MARS Mimpi Ananda Raih Semesta
Tupon, wanita tua di kaki Gunung Kidul, tanpa kenal lelah membesarkan Sekar Palupi untuk terus sekolah. Sang ibu yang buta huruf yang selalu membawa sekar palupi melihat alam semesta. Tupon selalu menunjukkan lintang lantip (bintang yang cerdas), planet MARS. Ia selalu bilang bahwa Sekar bisa ke sana dengan ilmu pengetahuan. Sekar mampu meraih gelar master dalam bidang astronomi di Oxford University, Inggris
Ulasan Singkat Film MARS Mimpi Ananda Raih Semesta
Sebuah film yang diadaptasi dari sebuah novel dengan judul yang sama, Yaitu Mimpi Ananda Raih Semesta atau disingkat dengan MARS.
Desa kecil tempat tinggal Sekar Palupi(Acha Septriasa) terbilang belum memasuki era modern, masih kental dengan kebudayaannya disana. Banyak warga yang masih buta huruf, pernikahan di usia dini, anak kecil lebih memilih untuk mengangon sapi daripada sekolah. Bahkan setiap tahunnya kurang lebih hanya 4 orang saja yang berhasil dan mampu menyelesaikan pendidikan hingga SMA (Sekolah Menengah Atas). Semua juga dipengaruhi oleh ekonomi penduduk desa.
Sekar Palupi (Acha Septriasa) hampir tak diterima oleh pihak sekolahnya, namun Tupon (Kinaryosih) tetap kekeuh melakukan segala cara agar anaknya bisa belajar dan sekolah. Palupi kecil sempat menolak untuk masuk sekolah, bahkan dengan beraninya dia cabut dan tak masuk keskolah karena di bully oleh rekan - rekannya. Hingga berujung ia dikeluarkan dari sekolah
Disaat yang sama ayah palupi mengajak pindah ke Desa lain, dan tentu saja Palupi juga pindah ke sekolah lain. Di tempat sekolah yang baru, Palupi menjadi lebih rajin dan giat untuk belajar. tidak ada guru yang sombong atau pilikasih, dan mendapatkan rekan yang baik tanpa adanya cemooh dari rekannya.
Demi anak, apapun pasti akan dilakukan oleh orang tua. Tak lama, ayah sekar meninggal dunia saat bekerja di penggalian dan tertimbun batu besar. Mau tidak mau Tupon selalu berusaha dan bekerja keras untuk menghidupi anaknya dan juga pendidikan Sekar. Walau hujan turun deras dan sangat lebat Tupon rela menempuhnya demi mencarikan sebuah pensil agar Sekar bisa mengerjakan tugas dari sekolahnya.
Budaya kental yang masih melekat di pedesaan, Sekar salah satunya adalah perjodohan. Sekar dijodohkan oleh seorang duda beranak 1. Beruntung Tupon tidak langsung mengiyakan apa kata mereka dan lebih mendengarkan pilihan Sekar untuk melanjutkan kuliah. Kuliah lulus disalah satu Universitas Negeri yang ada di Bandung. Hingga akhirnya dengan kemampuan Sekar, kerja keras dan dukungan dari sang ibu dengan penuh. Sekar dapat melanjutkan pendidikan Magister di Belanda.
Tak habis sampai disitu, bagi sekar sosok Tupon adalah orang yang sangat berarti baginya. Dia ada hingga sekarang, mencapai keberhasilannya, tak jauh atas kerja keras, doa dan dukungan dari sang ibu. Tapi sekar tidak tau bahwa sosok yang sangat berarti baginya telah tiada lagi di dunia ini. Telah pergi meninggalkan Sekar Palupi sendirian. Tanpa sekar tau.
Hingga akhirnya Sekar mendapatkan gelar Magister lalu pulang ke kampung halamannya, mendapatkan seisi rumah sangat kosong. Seakan sudah lama tidak pernah ditinggali tanpa penghuni. Sekar menemui mbok, dan mbok menceritakan semuanya.
Tanpa ulasan ini, film tersebut sudah bisa di tebak bagaimana alurnya hanya dengan menonton trailernya saja.
Jika tak percaya, silakan kalian coba untuk melihat trailernya. Namun, kalian tetap sudah membaca ulasan singkat yang telah saya tulis diatas.
Kelebihan dan Kekurangan Pada Film MARS (Mimpi Ananda Meraih Semesta)
- Pengambilan gambar yang cukup apik. Benar - benar menggambarkan sebuah pedesaan. Seperti memberikan sensasi, seolah - olah kita sedang berada di tempat itu juga.
- Isi cerita atau kandungan cerita yang terdapat di dalam film ini sampai dan dapat dipetik.
- Untuk kekurangan, sepertinya tidak terlalu banyak. Namun hanya merasakan bahwa perpindahan pada gambar atau perpindahan cerita terlalu cepat, sehingga kurang nikmat untuk menontonnya. Karena pada film ini, isinya terlalu fokus pada sosok Tupon, dan Sekar kecil saja. Pelompatan yang terjadi, seperti bagaimana SMA sekar, Kuliah S1, bahkan melompat lagi hingga tiba menjadi Magister. Rasanya terlalu cepat. Melibatkan kurang merasa puas dengan ceritanya.
- Kekurangan yang terakhir bukan pada film ini, tetapi pada negara ataupun diri kita sendiri. Film sebagus ini seharusnya lebih dikenalkan atau dipromosikan kepada khalayak ramai. Yang menjadikan sebagai kurangnya adalah minimnya promosi mengenai dunia pendidikan dan lainnya. Jika kamu membaca tulisan ini, mari kita bantu promosi film ini untuk mengenalkan betapa pentingnya pendidikan bagi dunia yang lebih baik.
KAMU HARUS TAU!
Yakin, Percaya dengan Cita - Cita
Tupon (Kinaryosih) sangat yakin dan percaya bahwa anaknya akan bisa sukses.
Kita bisa melihat keyakinan sang ibu, Tupon. Ia ingin anaknya harus bisa lebih hebat dari ibunya. Hal ini tentu saja di inginkan oleh seluruh ibu.
Dalam melakukan suatu pekerjaan yang baik, kita perlu adanya keyakinan di dalam diri, tidak kenal yang namanya putus asa.
Termasuk pada cita - cita, bisa kita gapai dan raih, jika kita yakin dan mau berusaha tentunya.
Besarnya Pengorbanan Orang Tua demi Anak
Apapun itu, demi anak, setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Jika bisa harus melebihi ibu dan ayah, harus bisa lebih sukses dari ibu dan ayah.
Ayah sekar, rela berpindah pindah kerja agar tetap bisa memenuhi kebutuhan tupon dan sekar.
Namun, peran yang paling terlihat adalah sosok tupon. Tupon selalu mempersiapkan segala kebutuhan sekar agar sekar bisa bersekolah. Dimulai dari mendaftarkan ke sekolah, bahkan tupon rela menempuh hujan yang sangat deras agar sekar tetap bisa mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan sekolahnya.
Bagi tupon, pendidikan adalah nomor satu untuk anaknya.
Dari film ini bisa kita ambil mengenai besarnya pengorbanan orang tua terhadap anak, mungkin bisa kita resapi bagaimana perjuangan setiap orang tua agar anak - anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Mengangkat Perjuangan menuju Pendidikan Yang Lebih Baik
Film ini memberikan contoh mengenai perjuangan untuk menempuh dan mendapatkan pendidikan yang lebih baik. Kita dapat mengambil sisi dari pendidikan yang terdapat pada desa Sekar. Sekar adalah salah satu contoh untuk mengembangkan atas perubahan desanya. Bahwa pendidikan itu penting apalagi bagi masa depan.
Film ini dapat ditonton oleh segala usia, terutama bagi remaja agar dapat memotivasi dan terus semangat belajar, berani untuk keluar dari lingkungan yang kurang mendukung agar kedepannya dapat membawa perubahan bagi desa yang ditinggalkan untuk lebih berkembang dan lebih baik lagi. Baik itu dari secara pemikiran dan juga budaya.
Teruntuk para guru - guru di Indonesia, ada baiknya perkenalkan film ini kepada murid - murid. Biasanya terdapat pada pelajaran Bahasa Indonesia yang akan mereview Film. Karena film ini sangat cocok dan banyak memberikan nilai - nilai positif mengenai dunia pendidikan.
16 komentar untuk "Sinopsis dan Resensi film MARS ( Mimpi Ananda Raih Semesta) Sebagai Film Terbaik Indonesia!"
Kalau dibuat serial, kayaknya bagus nih, ya? Tapi tentu dikemasi dengan banyak "bumbu" lain, supaya tidak terkesan panjang dan membosankan.
Anak-anak muda lebih suka sekolah sampai SMP aja terus kerja serabutan. Padahal kebanyakan orangtua mereka mampu, tapi anaknya yang nggak mau sekolah.
Kayaknya sih karena pergaulan juga, krn temannya cuma sampai SMP jadi ikut-ikutan. Sedih sih ini.
Film kayak gini harusnya ditonton lebih banyak orang biar termotivasi untuk meraih pendidikan tinggi.
Walaupun Tupon buta, tapi dia tetap memberikan pengajaran kepada Sekar
Namun secara eksekusi, film ini menurut saya sangat jauh dari sempurna. Kelebihan utama yang dimiliki film ini karena performa Acha Septriasa yang seperti biasa sangat piawai menangani peran-peran drama.