Resensi Buku Bising - Kurniawan Gunadi, Buku Pembelajaran Hidup
Setelah sekian lama Pohon Ketela tidak meresensi sebuah buku, dan kini akhirnya pohonketelamenulis.com menuliskan resensi buku Bising Karya Kurniawan Gunadi. Isi buku yang di resensi ini adalah kumpulan kutipan atau cerita - ceita pendek tentang dunia kehidupan yang tidak pernah ada habisnya.
Sebuah pertanyaan - pertanyaan yang seharusnya tidak perlu terlontar dan terucap. Karena kebisingan yang mengganggu bukan saja merusak telinga, namun juga dapat merusak mental, yang tak banyak orang pahami itu.
Mungkin, buku Kurniawan Gunadi ini dapat menjadi temanmu, yang paham mengenai apa yang tengah kamu rasakan, bahkan bisa juga buku ini menjadi solusi atau jawaban kamu.
Untuk mendapatkan hasil resensi lengkapnya, silakan lanjutkan bacaan anda di bawah ini.
Judul | Bising |
---|---|
Penulis | Kurniawan Gunadi |
ISBN | 978-602-291-760-1 |
Penerbit | Bentang Pustaka |
Tahun Terbit | 2020 |
Sampul | Soft Cover |
Tebal Halaman | 156 hlm |
Blurb
Aku hanya ingin mendengarkan diriku sendiri
Memilah mana kata hati dan mana kata orang
Memberi jeda untuk melihat masalah dengan lebih jelas
Membangun ruang yang lebih besar agar bisa menampung
Luapan perasaan ku yang terbendung selama ini
Perasaan - perasaan yang tak ku kenali
Tapi memengaruhi sebagian besar hidupku
Meluaskan cara pandang ku terhadap dunia yang terasa begitu sempit selama ini.
Aku hanya ingin mengambil jeda untuk meredakan kebisingan.
Duduk, diam dan mendengarkan.
Meskipun, kadang tak yakin
Apakah aku bisa melewatinya atau tidak.
Yang aku tahu, aku tak ingin berlama - lama hidup sebising ini.
Tentang Penulis
Kurniawan Gunadi, Lulusan desain produk ITB ini putar haluan dari dunia desain ke dunia kepenulisan. Sudah mulai menulis di blog kurniawangunadi.tumblr.com sejak 2010 silam. Pada tahun 2014, buku pertamanya lahir, yang menandai awal keseriusannya sebagai penulis. Buku - bukunya diterbitkan secara hindi hingga 2019, Bentang Pustaka mengajak kolaborasi dengan menerbitkan Arah Musim. Bising adalah buku ke-2 di Bentang Pustaka. Buku - buku lainnya adalah Hujan Matahari, Lautan Langit, Menentukan Arah, dan Bertumbuh.
Ulasan Singkat Buku Bising
Untuk buku ini aku memberikan rating 4,5/5.0. Dari segi Cover yang berwarna cukup gelap berwarna merah bata, dengan gambar coretan yang menggambarkan sebuah kebisingan, juga tulisan - tulisan yang jelas sudah tertera di cover sudah menggambarkan suara dari isi buku tersebut. Pada bagian belakang cover buku ini berwarna hitam dan terisi sebuah blurb.
Pada saat membaca buku ini, dari halaman awal sampai pertengahan. Aku merasa kalau buku ini sepertinya bukan untuk aku. Lebih cocok untuk Ibu - ibu muda atau pasangan suami istri baru. Iya, mungkin saja buku ini memang diciptakan untuk mereka yang baru saja di ikat dengan kata "Sah". Sedang aku? Masih jauh untuk memikirkan itu.
Itulah pikiran awal yang sangat tidak sejalan bagi ku. Namun aku tetap melanjutkan bacaan ini sampai tuntas, sekaligus mengisi kekosongan waktu. Itupun aku merasa kalau aku mempunyai hutang bacaan yang belum tuntas di baca.
Baik, akhirnya aku memutuskan membaca buku Bising ini sampai selesai. Setelah selesai, aku terdiam. dan menyalahkan pikiran aku yang sebelumnya. Buku ini membuat aku sadar. Bahwa, ini adalah bekal. Bekal untuk aku ke-depannya menghadapi kebisingan hidup.
Mungkin saat ini belum aku rasakan, bisa jadi masih di rasakan oleh orang lain. Namun, ada beberapa kutipan yang jalan ceritanya relate sekali dengan kehidupan aku yang sekarang. Mungkin benar, dengan membaca buku pikiran kita bisa di ajak berkeliling terlebih dahulu. Dan aku, sempat ber-negatif thinking terhadap buku ini. Setelah aku selesai membaca bukunya, Disitu aku baru mengerti arti dari Kebisingan yang sebenarnya.
Menurut aku, buku ini sangat direkomendasikan untuk kita 20+. Karena, pada usia segitu kita akan paham mengenai makna dan tujuan yang sebenarnya. aku juga merekomendasikan ini untuk para ibu - ibu muda. atau kamu calon ibu. Buku ini sebagai teman untuk menutup telingamu dan melawan dari kebisingan - kebisingan itu.
Isi buku bisa dikatakan 50% bercerita tentang pernikahan. 20% bercerita tentang permasalahan hidup, riuh-nya hidup, contohnya masalah pekerjaan atau keluarga. 15% bercerita tentang kebangkitan, atau bentuk dari semangat diri. 15% lagi bercerita tentang kematian juga keagamaan.
Note : Hindari membeli buku bajakan! Anda dapat menandai buku Bising ini pada bagian cover Tulisannya, Timbul. Begitu pun pada cover belakang buku tersebut. Untuk isi, tulisan dan gambar tidak berwarna atau hitam - putih. Untuk kertas, seperti kertas novel, berwarna kuning, bukan kertas putih seperti habis di foto copy.
Toko Buku
Untuk mendapatkan buku BISING karya Kurniawan Gunadi, anda dapat membelinya di toko buku offline ataupun online.
Untuk toko buku offline, anda bisa ke toko buku Gramedia. Namun jika anda ingin membeli online anda bisa kunjungi beberapa toko online yang menyediakan buku BISING ini :
Harga buku BISING karya Kurniawan Gunadi : Rp. 54.000
Kutipan Favorit di Buku Bising
Tak lupa, aku menempelkan sticky note kecil, karena aku tidak ingin melipat buku ini atau pun mencoretnya dengan pensil ataupun pulpen, sedangkan sticky note tidak akan meninggalkan bekas jejak dari lem sticky note tersebut. Kenapa harus pakai sticky note? Karena aku merasa bisa menulis poin pentingnya disitu, tanpa harus menulis di buku tersebut.
Berikut adalah kutipan yang paling aku suka, mungkin karena relate. Tidak semua, hanya beberapa kutipan yang aku tuliskan disini :
"Jika kamu membaca ini, aku ingin sekali memberitahumu. Kalau kamu mau menikah, menikahlah dengan kesadaranmu sendiri agar saat menghadapi masalah, apa pun bentuknya, kita tak menyalahkan pilihan tersebut, apalagi menyalahkan diri sendiri. Karena, diri kita sendirilah yang akan menghadapi konsekuensinya" halaman. 29.
"Kadang, aku bertanya - tanya kalau dulu aku jadi menikah denganmu, apakah kita akan bahagia? Aku justru khawatir dengan kata "bahagia" andai kita jadi menikah. Orang tuamu yang tak mampu menerima kehadiranku, mungkin justru menjadi petaka terbesar kalau kita nekat untuk tetap menikah". halaman 30.
"Konsekuensi menikah dengan orang yang salah itu besar banget. Jangan ambil konsekuensi itu dengan alasan apapun. Karena pernikahan itu separuh agama. Salah memilih, rusak separuh agama itu". halaman 36.
"Berjuang - Kita belajar untuk bisa melewati banyak sekali keadaan kalau kita tak mampu melewatinya. Kembali, belajar lagi, meluangkan waktu untuk mencari letak kesalahan - kesalahan yang sudah kita lakukan, perbaiki. Kemudian kita coba lagi. Begitu seterusnya. Yang menentukan batasnya adalah kita sendiri, mau seberapa banyak memperjuangkannya hingga kemudian kita memutuskan berhenti jika tak kunjung mampu melewatinya. Kemudian, memilih jalan yang lain. Tidak apa - apa, tak perlu merasa bersalah seolah kita tidak memiliki pendirian. Kita paling tahu, apa yang kita hadapi dan rasakan. Paling tidak, kita sudah pernah berjuang. Kita sudah pernah menemukan jawaban atas apa yang kita perjuangkan. Kita sudah menemukan pembelajaran hidup dari proses yang telah kita lalui. Sekarang, kita akan berjuang lagi, untuk hal yang lain" - hal. 145
"Menjadi dewasa itu penuh dengan kebisingan. Ibaratnya, kamu berjalan dan tinggal sendiri di hutan pun akan ada orang yang membicarakanmu saat mereka bertemu dan berpisah denganmu. Ketika kamu dewasa nanti, kalau kamu tidak punya kata - kata baik yang dikeluarkan, lebih baik kamu diam. Tidak perlu berdebat dengan orang yang bodoh". -hlm. 119
"Tidak apa - apa mengalami kegagalan. Tidak apa - apa kalau kebingungan. Tidak apa - apa kalau masih bingung dengan tujuan. Boleh kalau mau istirahat dulu sejenak. Boleh kalau mau menangis dan marah kepada semua orang yang tak mampu memahami. Asal, jangan dulu menyerah" hlm. 50
Itulah beberapa kutipan dari buku Bising dan hasil resensi yang saya tuliskan mengenai buku BISING. Terima kasih telah membaca tulisan ini sampai selesai.
22 komentar untuk "Resensi Buku Bising - Kurniawan Gunadi, Buku Pembelajaran Hidup"
Dan jadi bahan renungan buat daku nih sebelum melangkah ke jenjang itu.
Rekomended bukunya kak
"Tidak apa - apa mengalami kegagalan. Tidak apa - apa kalau kebingungan. Tidak apa - apa kalau masih bingung dengan tujuan. Boleh kalau mau istirahat dulu sejenak. Boleh kalau mau menangis dan marah kepada semua orang yang tak mampu memahami. Asal, jangan dulu menyerah"