Pentingnya Edukasi Stunting Pada Remaja Indonesia
Stunting adalah suatu masalah kurang gizi, dengan kurangnya asupan gizi dalam waktu tertentu, sehingga dapat menimbulkan gangguan atau permasalahan yang terjadi pada anak.
Dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-62 Tahun, Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjalankan suatu webinar kepada khalayak ramai.
Webinar ini mencakup 2 permasalahan, yakni nutrisi dan gizi. Sehingga webinar yang di sampaikan memiliki tema dengan "Kolaborasi Asyik Cegah Risiko Obesitas" dalam rangka Peringatan Hari Gizi Nasional Ke-62 Tahun 2022 yang dilaksanakan pada tanggal 17 Februari lalu.
Dari webinar ini, aku jadi paham apa itu stunting. Karena sebelumnya aku belum pernah mendengar dan tidak tahu apa itu stunting, dan mengapa stunting begitu penting untuk dipelajari.
Melalui webinar yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Aku bersyukur, akhirnya aku mendapatkan ilmu baru yang diketahui dan dipahami.
Webinar ini pun diberi kata sambutan oleh Bapak Menteri Kesehatan Republik Indonesia yaitu Bapak Budi Gunadi Sadikin.
"Hasil survei status gizi Indonesia atau SSGI 2021 menghitung satu dari empat anak di Indonesia mengalami stunting. satu dari sepuluh anak mengalami gizi kurang. Upaya strategis yang harus di lakukan untuk mencegah dan mengatasi masalah fisik terutama stunting". Kurang lebih itulah yang disampaikan oleh Bapak Menteri Kesehatan.
Dapat dikatakan, ilmu stunting kurang dipahami oleh masyarakat umum, sehingga yang mengalami gizi kurang semakin ramai.
Webinar HGN di Isi oleh Tiga Pemateri
Webinar berlangsung dan berjalan dengan lancar. Namun, pada webinar yang memperingati Hari Gizi Nasional yang ke-62 ini, di isi oleh tiga narasumber dengan pemaparan dan materi yang berbeda. Seperti :
1. Melinda Mastan, S.GZ (Grand Officer - Tanoto Foundation)
Webinar ini pertama kali di isi oleh Melinda Mastan, S. GZ dengan membawa tema "Peran Remaja Dalam Pencegahan Stunting".
Melinda Mastan memberikan penjelasan mengenai hubungan remaja dan stunting, bagaimana menyikapi tantangan peran remaja dalam pencegahan stunting, apa yang dilakukan oleh Tanoto Foundation hingga memeberikan keseimpulan dan rekomendasi.
Pada materi yang di sampaikan Melinda Mastan memang terfokus pada remaja. Karena remaja adalah salah satu agent of change dan kekuatan peer influence.
Tak heran, jika siklus stunting banyak terjadi pada masa remaja, sebab ketidaktahuan remaja akan ilmu stunting ini.
Masa remaja adalah masa pembelajaran dimana seorang anak mulai mengalami perubahan yang dinamis. Terjadi perubahan fisik, emosional dan intelektual.
Melinda Mastan juga menyampaikan bahwa Tanoto Foundation melakukan beberapa kegiatan untuk menyadarkan remaja akan stunting.
- Menyediakan wadah dan mengapresiasi
- Mendekatkan isu
- Mengajak mereka berkontribusi
- Memberikan timbal balik
Disini aku melihat kak Melinda Mastan juga menunjukkan tampilan konten dari Tanoto Foundation. Cukup keren menurutku, cukup mengedukasi juga. Namun sayang, sepertinya hal ini kurang melakukan promosi.
Sehingga banyak remaja Indonesia yang kurang melirik. Maaf, ini hanya cara pandang kaca mataku. Karena akupun tahu dari webinar ini.
2. Eriana Asri, MPH (Nutrion International)
Pada webinar ini, Eriasa Asri sebagai pemateri kedua, adapun materi yang ia sampaikan mengenai "Kursus Gizi Remaja dan Anemia".
Eriasa Asri menyampaikan dalam beberapa poin yaitu Nutrion International dan konteks Gizi Remaja, Program Gizi Remaja Nutrition Internasional dan Kursus Gizi Remaja dan Anemia.
Kak Eriasa Asri juga menyampaikan bahwa Nutrion Internasional memiliki suatu program yakni Kursus Gizi Remaja dan Anemia.
Kursus tersebut bersifat GRATIS atau tidak di pungut biaya apapun. Kursus ini pun dapat diikuti oleh semua kalangan dan tidak memiliki persyaratan khusus.
Jika kamu tertarik, kamu dapat mengaksesnya pada link berikut Giziremaja.learning.nutritionintl.org silakan tap link tersebut agar kamu dapat mengaksesnya dengan mudah, dan kamu mendapatkan ilmu dari kursus gratis dari Nutrition International.
Isi kursus memiliki 15 (lima belas) modul, isi tiap modul bukan tulisan melulu kok, tetapi juga di isi dengan video ilustrasi animasi. Selain itu ada penilaian oembelajaran, transkip narasi dan referensi.
Di akhir, jika kamu mengikuti kursus tersebut sampai habis. Maka kamu akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti bahwa kamu sudah menuntaskan kursus tersebut sampai selesai.
3. Nazhif Ghifari, S.Gz, M.Si (Universitas Esa Unggul)
Nazhif Ghifari, sebagai pemateri ketiga di webinar memperingati Hari Gizi Nasional ini membawa materi dengan tema "Gaya Hidup Cerdas, Mencegah Dampak Jangka Panjang Stunting"
Saat webinar berlangsung, Nazhif Ghifari menyampaikan beberapa outline, yakni: gaya hidup sehat dan cerdas, cegah resiko obesitas, tips mengatur pola makan, tips mengatur aktivitas fisik, tips memilih makanan dan terakhir adalah kesimpulan.
Pada webinar dengan pemateri terakhir, aku semakin suka dengan isi materi yang di sampaikan. Bukan karena aku obesitas, malah kebalikannya.
Tapi disini, Nazhif memaparkan bagaimana Gaya Hidup Sehat dan Cerdas, apa saja yang harus dilakukan untuk Gaya Hidup Sehat dan Cerdas?
Untuk melakukan Gaya Hidup Sehat dan Cerdas, Nazhif menyampaikan lewat 5 poim, yaitu:
- Nutrition
- Exercise
- Sleep
- Stress
- Fun
Selain itu, Nazhif juga menyampaikan bagaimana tips untuk mengatur pola makan, mulai dari gizi seimbang dengan membatasi gula, garam dan lemak, olahraga secukupnya agar mendapatkan keseimbangan energi, mengkonsumsi beranekaragam makanan.
Tips Pola Makan yang disampaikan oleh pemateri ini pun wajib banget untuk kita tiru di kehidupan sehari - hari
- Membiasakan sarapan pagi
- Penuhi kebutuhan karbohidrat dan protein
- konsumsi sayur dan buah
- Cukup minum air putih
- Baca label pangan
Nazhif Ghifari menyampaikan banyak hal pada materinya, termasuk urusan diet tips mengatur aktivitas fisik. Banyak hal lainnya dan luas banget materi yang disampaikan olehnya.
Pentingnya Edukasi Stunting Pada Remaja
Disini aku mengambil kesimpulan dan juga rekomendasi dari Melinda (Tanoto Foundation) mengenai remaja dan stunting.
Pada kesimpulan dan rekomendasi ini adalah point penting untuk mengedukasi anak
- Stunting perlu di pelajari dimulai dari masa remaja. Remaja memiliki peran yang begitu penting dalam pencegahan stunting, Karena remaja adalah calon orang tua dan sebagai agent of chage di masyarakat.
- Melakukan pendekatan intervensi untuk anak muda atau melakukan pelibatan anak muda untuk berperan melakukan penanganan stunting, dalam hal ini membutuhkan pendekatan yang berbeda dari kelompok usia lainnya. Maka kita juga perlu melihat dari kacamata nilai dan cara pandang anak muda.
- Ajak remaja untuk mengambil bagian dimulai dari penyusunan ide hingga pelaksanaan ide tersebut.
- Dekatkan isu dengan apa yang sedang hangat di bicarakan pada kalangan remaja
Untuk remaja :
- Mulai dari sekarang, perhatikan status gizi dan kesehatan anda, karena orang yang berstatus gizi baik adalah orang yang keren!
- Mari suarakan apa yang menjadi ide untuk melakukan pencegahan stunting bagi nusa dan bangsa Indonesia daam berbagai kesempatan yang ada.
Menurut ku secara pribadi, Karena akupun baru saja mengenal apa itu stunting, pada webinar ini, di usia aku ke 23 tahun. Tapi tak apa, setidaknya aku sudah mendapatkan ilmu mengenai stunting ini sebelum aku menikah dan memiliki buah hati.
Sejak mengenal mengenai ilmu stunting, aku mulai belajar juga mengenai hal - hal lainnya di luar yang belum aku ketahui, sebagai bekal untuk masa depan yang lebih baik.
Jika kita sudah mengetahui walau sedikit ilmu mengenai stunting, dimulai dari kita, dimulai dari sekarang. Ayoo sadarkan, ingatkan betapa pentingnya stunting untuk mengedukasi para remaja.
Ilmu stunting pada remaja bukan hanya harus dilakukan pada webinar seperti ini saja. Saya harap, para Dinas Kesehatan berani untuk turun ke masyarakat dan juga ke sekolah - sekolah untuk memberi tahu mengenai ilmu stunting ini.
Meski semua anak remaja memiliki sosial media, tidak semuanya mencari dan mengetahui apa itu stunting dan apa pentingnya bagi anak remaja.
Tetapi sejauh ini, saya mengakui kalau promosi yang dilakukan lewat konten media sosial sudah dilakukan bahkan mengikuti perkembangan zaman.
Semoga tulisan ini membantu memperkenalkan apa itu stunting, lebih peka terhadap kesehatan, nutrisi dan gizi, untuk tumbuh kembang anak.
2 komentar untuk "Pentingnya Edukasi Stunting Pada Remaja Indonesia"