Pengantar Sosial Media Marketing : Social Media Optimization, Social Media Funnel
Halo kerabat ketela, Bicara sosial media marketing apa sih yang tergambar di benak kalian?
Kalau saya, pastinya ada konten dan juga keseluruhan sosial media yang di branding untuk menarik para customer atau pengikut.
Oh iya, Tulisan ini sudah dari februari 2022 lalu saya tulis dengan cara mencicil, sampai akhirnya sekarang selesai juga dan bisa saya publikasi sehingga sekarang bisa di baca oleh khalayak ramai.
Berawal dari judul skripsi yang bahas mengenai media, mengantar kan saya begitu tertarik sampai saat ini. Selama tiga tahun lebih bekerja di media, tentu mengamati perkembangan dan juga tingkat perubahan yang harus di kuasai, setidaknya sedikit bisa kita pahami.
Tulisan ini berawal dari saya yang rajin mengikuti webinar digital marketing. Well, saya merasa basic saya ada disana, walau kadang isi yang di paparkan setiap pemateri hampir sama, tetapi pasti akan ada hal lain, kalimat lain, atau kutipan dari pemikiran yang dikembangkan si pemateri atau pembicara tersebut.
Tidak lupa saya selalu mencatat poin penting pada sebuah buku atau note handphone lalu dijabarkan kembali pada blog pohonketelamenulis.com ini.
Sosial Media Marketing dulunya di anggap sebelah mata, di anggap sebagai pekerjaan sepele yang di gaji minus. percaya tidak percaya ini nyata.
Karena dari pengalaman pribadi, makanya saya bisa menuliskan itu.
Tetapi bagaimana dengan sekarang? Lihatlah, hampir rata - rata sosial media marketing ini sangat di cari dan di butuhkan. Dari perusahaan besar hingga marketplace.
Bicara soal digit yang di dapat oleh sosial media marketing, saya rasa hampir 2000 keatas. 2020 saya bekerja sudah hampir 3 digit mungkin sekarang bisa lebih tergantung perusahaan juga.
'Melek Media' adalah dua kata yang tepat untuk kita yang memiliki peran di media sosial.
Berikut adalah pemaparan yang bisa kalian ambil kesimpulan mengenai Sosial Media Marketing :
Sosial Media Marketing (SMM)
Sosial media marketing adalah bentuk pemasaran digital yang menggunakan platform sosial media dan situs website untuk mempromosikan layanan produk baik itu berbayar atau tidak.
Yang tadinya sosial media dikenal sebagai akses pertemanan kini digunakan untuk mempromosikan suatu produk atau menawarkan suatu jasa.
Upaya yang ditawarkan juga beraneka macam, Ada yang berbayar (paid) dan ada juga yang tidak berbayar.
Paid atau yang berbayar misalnya seperti Facebook ADS atau memakai jasa influencer yang menggunakan biaya. Dan biasanya sosial media kalau di Indonesia digunakan paling banyak digunakan facebook, twitter, instagram, tiktok, linkedin, dan youtube.
Hemm... tunggu... Blog juga termasuk, sebab menjadi suatu media pemasaran yang juga paling di cari dan di minati.
Social Media Optimization
bagaimana bikin sosial media sesuai dengan yang kita mau? Maka ada 4 hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Objective
- Channel
- Audience
- Brand Identity
ke-4 hal ini harus dipahami dan dipelajari jika tertarik dan ingin terjun di sosial media spesialis. Agar mengemas akun yang dikelola menjadi lebih menarik.
5 Sosmed Marketing funnel |
Pada sosial media Objektif. kita harus bisa mengetahui social media funnel.
Social Media Marketing Funnel adalah sebuah peta atau corong yang memetakan jalur menuju konversi (pembeli pelanggan).
Dengan adanya si corong tersebut guna untuk memberi tahu si pemasar strategi mengenai apa yang perlu dilakukan dan apakah sudah di jalur yang benar. Istilahnya memetakan ke arah jalan yang di tuju.
corong atau funnel pada gambar di atas merupakan salah satu funnel yang biasa di gunakan pada sosial media. khususnya sosial media spesialist, untuk tau kita sedang berada di jalan yang mana? A, B , atau C.
Dan jika kita sudah mengetahui ini kita akan tau strategi yang kita butuh gunakan itu apa, dan apa tahapan atau langkah selanjutnya yang akan kita gunakan untuk bisa naik ke peta selanjutnya, atau juga kita bisa naik ke strategi yang selanjutnya.
Social Media Funnel
Social media funnel dapat di ibaratkan seperti suatu pengantar perkenalan dengan melalui ke-lima tahap ini. Social Media Funnel terbagi menjadi 5 bagian, dan ke-5 bagian itu adalah :
- Kesadaran: pada titik ini, calon pelanggan menjadi sadar akan merek melalui konten media sosial.
- Pertimbangan : pada tahap ini, pelanggan mulai mempertimbangkan untuk membeli produk yang sedang di promosikan melalui media sosial.
- Konversi : ini adalah tahap di mana media sosial mulai membawa pembeli dan penjualan.
- Engagement : pada tahap ini calon konsumen mulai beraksi dengan konten yang dibagikan, seperti suka, komentar, simpan, bagikan, dan bahkan kunjungan profil.
- Advokasi : pada titik ini, pelanggan yang puas mulai merekomendasikan produk kita ke kontak media sosial mereka.
1. Kesadaran
Bagaimana cara kita mengetahui kalau suatu brand itu hidup, Membuat orang lain sadar kalau apa yang sedang kita kelola itu sedang hidup. Hidup dalam kata artian bahwa aktif dalam memberikan informasi berupa postingan dan update-an di sosial media.
Misalnya pada sebuah akun media sosial instagram, kita bisa memberikan informasi lewat instastory, feeds, video ataupun berupa reels yang sedang trend saat ini.
Kesadaran yang dimaksud hanya sebatas pengunjung mengenali bahwa brand tersebut ada dan nyata dengan cara memberikan lebih banyak informasi. Sehingga membuat para pengunjung untuk selalu tertarik mengikuti perkembangan apa yang akan diberikan oleh akun si brand tersebut.
Dan membuat suatu pertimbangan apakah mereka akan tertarik untuk membeli atau mencoba suatu produk / jasa dari brand itu. Selanjutnya adalah Pertimbangan, Pertimbangan yang dimaksud adalah
2. Pertimbangan
Pada tahap ini, membuat para pengunjung ingin mempertimbangkan akankah jadi atau tidak untuk membeli / mencoba suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh brand itu.
Sehingga pada tahap ini harus membutuhkan strategi yang benar - benar tepat untuk membuat suatu konten yang tepat sehingga mengenai sasaran kita. Sehingga dapat membuat audience goyah,
Kita bisa bikin audience lebih goyah lagi dengan cara memberikan copy writing yang tepat, contohnya seperti kata kunci berikut : bahan pakaian, bahan tas, manfaat ketika memakai tas tersebut ada apa saja, influencer atau artis mana yang memakai model seperti itu, si artis ini ada jasa kepenulisan. Sehingga dapat menggoyahkan hati para audience untuk tertarik membeli.
Walau terkadang tidak semua orang langsung untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan tersebut.
3. Konversi
Konversi adalah suatu tahap dimana audience telah membeli produk / jasa tersebut. Audience merasa cocok ketika membeli jasa / produk.
4. Engagement
Dari situ, si pembeli mulai merasa ada ikatan atau hubungan yang memberikan kesan baik kepada akun dari brand tersebut. Dari setiap postingan apapun dari brand itu mulai di tunggu - tunggu, mulai meninggalkan jejak seperti likes, komentar, share.
Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan atau pengikut (followers). Bisa dengan menggunakan fitur tanya jawab pada insta stories, atau bahkan postingan berupa give away. Sehingga pengunjung lebih tertarik dengan cara mengeklik akun instagram dari brand itu. Sehingga nantinya akan masuk ke bagian tahap Advokasi.
5. Advokasi
Advokasi adalah suatu tindakan dimana kita melakukan world of mouth. Yaitu di tahap si pembeli menyatakan bahwa produk atau jasa yang ditawarkan memberikan komentar yang baik dan positif. Sehingga para pengguna tertarik membuat suatu video anboxing hingga review produk atau jasa tersebut. Si audience mengalami tepat sasaran dari tahap 2 hingga tahap 4, sehingga audience tersebut melakukan review secara cuma - cuma tanpa adanya permintaan dari brand.
Setelah kita tau tentang objektifnya, maka kita juga perlu tau tentang audience-nya. Kita perlu mencari tau update-an data media sosial yang sering di pakai oleh pengguna aktif di dunia.
Hingga saat ini, pengguna aktif paling terbanyak di tahun 2022 masih dipegang oleh sosial media facebook, dan yang kedua adalah youtube.
Selain tau objektiv dan platformnya kita juga harus mengetahui demographic untuk pengguna, usia pengguna mana yang paling aktif, gender mana yang paling aktif.
Identify Social Media Audience & Choosing the right channel
Setelah mengetahui platform dan juga objektif, maka selanjutnya adalah penarikan bagaimana caranya kita mengetahui produk yang akan kita pasarkan apakah masuk di sosial media atau tidak.
Tentu cara mulanya dengan identifikasi dulu, apakah si platform tersebut sesuai atau tidak dengan kita. Namun, jika kita sudah mengetahui maka kita bisa memilih channel yang tepat
Instagram Demographics and Usage
Instagram adalah salah satu tools yang wajib untuk para brand ataupun perusahaan miliki, jika mereka ingin terjun ke sosial media marketing.
Pada tahun 2021, ada 1 miliar pengguna aktif, dan dipakai oleh pengguna yang berusia 25 - 34 akun dimana itu adalah (33.1%) dari pengguna instagram. Untuk gender pengguna instagram 57% wanita dan 43% pria, jadi instagram lebih banyak di gunakan oleh perempuan daripada laki - laki. Dan pengguna rata - rata menggunakan waktu bermain sosial media instagram selama 29 menit di satu harinya.
Selain itu, ketika instagram menghadirkan fitur terbaru yakni adalah reels, dapat dikatakan bahwa instagram ingin berkompetisi dengan tiktok. Instagram tidak ingin kalah dengan jaman, bahkan reels juga cukup berkembang, mulai dari pengguna tiktok yang merasa bahwa viewers reels lebih dapat menarik pengguna daripada tiktok.
Instagram juga salah satu platform yang menjadi tempatnya para influencer dan lainnya agar lebih mudah mempromosikan atau memasarkan suatu brand., Bahkan instagram juga memiliki targetan pada setiap penggunanya. Dan platform instagram ini adalah tempat yang tepat jika ingin berjualan.
Twitter Demopgraphics and Usage
Data yang di dapat pada tahun 2021
- Pengguna aktif terdapat sebanyak 187 miliar
- Usia pengguna 30 - 49 (44%)
- Gender : 32% wanita, 68% pria
- Waktu hari / minggu : 3.53 menit per sesi
Twitter biasanya menjadi salah satu pelarian para sosial media specialist atau konten kreator untuk mencari ide konten. Twitter adalah salah satu platform yang paling mudah untuk mencari trending topik.
Jadi, setiap brand akan berebutan membuat konten agar bisa menapaki posisi trending topik tersebut. Karena jika sudah memasuki trending topik di twitter maka akan mudah menyebar kemana saja.
Di balik itu, sebab twitter adalah salah satu platform yang super instan, hanya dengan mengetik lalu di post, semudah jari netizen mengepost. Tidak seperti instagram atau juga tiktok yang harus kita persiapkan terlebih dahulu konten - kontennya. Dan inilah yang membuat twitter masih bertahan hingga kini. Karena tingkat kecepatannya dan tingkat ke-akuratannya dalam trending topik.
Biasanya seorang sosial media specialist itu mencari konten atau mencari ide udah stand bye membuka twitter dulu nih di pagi hari, untuk melihat trend apa, orang - orang lagi bicarain apa, apa bisa di kaitkan dan dijadikan dengan brand yang kita miliki.
Cocok banget nih para content creator atau sosial media specialist mengolah konten semenarik mungkin dan mengambil ide dari twitter.
Karena twitter ini adalah salah satu platform media, yang paling cepat dalam informasi yang trending.
Kebanyakan orang buka twitter ya pada customer servicenya. Misalnya, sedang ada gangguan WIFI, larinya ya ke twitter, buat cuitan, ngetag, atau juga bisa lewat DM. Hal lainnya seperti pelaporan paket dari suatu ekspedisi. Banyak juga masayarakat yang memakai twitter untuk sebagai sarana keluhan atau memanfaatkan media twitter sebagai customer service.
Kenapa banyak orang yang larinya ke twitter? Karena di twitter ini lebih cepat di tanggapi daripada sosial media lainnya. Ada yang pernah?
Tiktok Demographics and Usage
Data yang di dapat pada tahun 2021 :
- Pengguna aktif terbanyak 1000 juta pengguna
- Usia pengguna : 18 - 24 tahun
- Gender : 59% wanita, 41% laki - laki
- Waktu yang dihabiskan perhari : 45+ menit
Mungkin kita sering bertanya - tanya, apa sih yang membuat orang - orang betah di tiktok?
Padahal, di tiktok itu bukan lagi menjadi media untuk berjoget, banyak para konten krator tiktok yang akhirnya sekarang viral dengan ratusan bahkan jutaan followersnya.
Hampir sama seperti Instagram, di tiktok ini sudah bertebaran para konten kreator seperti beauty, food, wisata, DIY, fotografi, cinematic dan masih banyak lainnya, bukan sekedar kegabutan belaka.
Bahkan dari tiktok kita juga bisa berpenghasilan dengan adanya tiktok shop, kita juga bisa berjualan dengan cara membuat video konten, disinilah para commers menjadikan tiktok sebagai bahan marketing untuk menarik para followers atau pengunjung agar mempromosikan produk - produk mereka.
Dari ketiga platform sosial media di atas, dapat kita lihat kelebihan dan kekuatannya masing - masing, instagram yang kuat dengan promosi nya, twitter yang kuat di hastag atau trendingnya, dan juga
Identitas Merek (Brand Identity)
Ketika anda sedang membangun sebuah bisnis atau yang lainnya. Pasti sangat di butuhkan sebuah identitas merek. Guna adanya identitas merek ini untuk mengetahui customer atau market kita untuk lebih mengenali brand apa yang kita punya.
Identitas merek ini sebelumnya sudah pernah saya bahas di tulisan saya yang sebelumnya, bisa baca di bawah ini :
Untuk membangun identitas merek ini dapat memerlukan beberapa hal yang harus di perhatikan, yakni :
Nilai Inti (Core Value)
Core Value atau yang disebut dengan nilai inti maksudnya memiliki arti yakni nilai dari ketiga poin di bawah ini, sehingga para customer mengenal brand ataupun perusahaan yang sedang kita kelola.
a. Visi Misi
Setiap perusahaan ataupun ingin membangun sebuah brand pasti memiliki visi misi kenapa perusahaan ini di bangun? apa visi nya? apa misi nya?
b. Value Perusahaan
Selanjutnya adalah Value, kira - kira value yang di dapat ini apa sih? Jika ada orang lain ingin membeli produk ini? Apakah produk ini memiliki value sehingga dikatakan pantas dan layak di kenal, di pakai atau di makan.
c. Harapan
Apa yang di harapkan dari masyarakat ketika melihat value perusahaan anda? Disini lah poin penting sebuah tujuan dari harapan tersebut akan kah tercapai atau tidak. Sehingga customer atau asyarakat dapat mengenal brand anda.
Harapan = Tujuan
Yang berarti memiliki nilai dari cara branding akan kah sesuai harapan, dan tujuan tercapai. Dengan memakai cara tersendiri tanpa adanya menjatuhkan brand lain.
Persona
jika brand/ merek anda adalah seseorang, seseorang seperti apa dia?
Mungkin kita masih bertanya - tanya tentang persona, bagaimana dia dan seperti apa dia?
Yang perlu di perhatikan untuk memilih persona dan menyatukan dengan brand yang kita miliki, perlu memperhatikan target pasar, dari segi usia, nada bicara, bahasa dan semua di sesuaikan.
Contoh : Obat batuk, rata - rata iklan obat batuk yang terpampang di televisi memiliki persona khusus, dari mulai anak - anak, bahkan hingga dewasa. Cara yang mungkin kita lihat, mereka sedikit memperagakan bagaimana keadaan orang batuk.
Pedoman Merek (Brand Guideline)
Dari persona yang ada dan juga value perusahaan maka pada tahap terakhir adalah memahami Brand Guideline. Memahami apa yang harus dan tidak boleh dilakukan oleh brand?
Contoh, misalnya : Brand kamu memiliki nama dengan sebutan Brand A, Brand A harus memiliki warna yang kuat, yakni Kuning terang, Pink Muda, dan juga biru muda, semua perpaduan warna yang kuat dan terang ketika disatukan. Agar para customer merasa bahwa ada kekuatan pada brand ini, dari segi warna juga energic banget. Jadi, Brand A harus menghindari warna - warna sendu, seperti cream, cokelat dan warna sendu lainnya.
Trending dan Konten
Jika kamu saat ini bekerja di suatu perusahaan, marketplace ataupun mungkin kamu sedang mengelola brand kamu sendiri. Sejauh ini, apakah sudah mengikuti trending topik untuk dijadikan sebagai konten?
Sekarang, sedang viral - viralnya tarian atau musik dari KKN Desa Penari. Jika anda mengikuti Denny Sumargo yang menjadikan trending topik dari tarian musik KKN Desa Penari tersebut dan membrandingkan suatu produk.
Beberapa perusahaan banyak yang menjadikan trending sebagai isi konten, dan sebagai sosial media marketing kita harus jeli dan gercep (gerak cepat) untuk membuat suatu konten dengan sesuatu yang viral atau trending itu.
Mungkin sebagian besar para pegiat Sosial Media atau yang bekerja dibagian sosial media. Kerjanya untuk terus update dan nge-up konten setiap hari, harus mencari ide setiap hari, terkadang tanpa disadari juga bisa buntu. Padahal, dengan adanya trending membantu para konten kreator sosial media bisa memanfaatkan trending yang sedang viral - viralnya dijadikan sebagai konten untuk di up di media sosial yang di miliki.
Sosial Media Pillars
Setiap perusahaan pasti memiliki kategori yang berbeda dan pasti memiliki strategi yang berbeda pada setiap isi kontennya.
3 Kategori Besar dalam Konten
Terdapat 3 kategori besar dalam konten yang harus di perhatian :
Informasi
Informational dalam konten media sosial adalah setiap konten yang di upload berisikan informasi - informasi mengenai produk yang akan di jual. Agar para followers dapat mengetahui poin - poin informasi mengenai produk tersebut.
Untuk informasi konten bukan hanya di dapat dari caption saja, melainkan bisa melalui visual gambar yang dijadikan sebagai konten.
Promo
Banyak para perusahaan yang baru memulai karir nya dengan memberikan promo ataupun give away untuk produk mereka.
Dapat di katakan, bahwa perusahaan A tengah membaca situasi pasar dalam memberikan promo akankah mendatangkan pengikut baru? apakah pengunjung semakin ramai? dan apakah dengan promo yang di tawarkan berhasil mencapai target?
Kata PROMO memang dapat menarik hati siapapun, terlebih lagi jika itu adalah barang yang sedang di cari ataupun di butuhkan, tak kalah ada juga yang kalap ingin mencoba karena rasa penasaran. Selagi ada promo maka langsung di GAS aja.
Jika suatu perusahaan masih menganggap dengan cara promo adalah hal yang salah di lakukan, maka dapat di katakan bahwa perusahaan tersebut tidak ingin bangkit untuk lebih maju.
Engagement
Membangun engagement di sosial media itu sangat penting. Dan menandakan bahwa brang yang sedang di kelola tidak mati.
Engagement dapat berupa membuat story dengan menggunakan fitur - fitur yang tersedia, seperti fitur tanya jawab, pertanyaan dan banyak lainnya.
Membangun engagement salah satunya juga dengan membalas komentar ataupun pesan. Jadi, pengikut merasa bahwa engagament yang di bangun oleh perusahaan A sangat bagus dan cepat tanggap.
Semakin sering kita berinteraksi dengan suatu konten maka konten - konten yang serupa akan sering muncul di Explore.
Persiapan Sebelum Membuat Konten
Berikut merupakan tahapan terakhir dalam membuat konten
- Akun bisnis sosial media
- Content Calendar - Calendar, spreadsheet, canva, etc
- Content Plan - Google spreadsheet, social management tools, hootsuite, socialbaker.
- Design - Canva, crello, Adobe photoshop
- Caption : pretty caption
- Hastag - Semua hastag
Ke - 6 poin di atas merupakan persiapan sebelum membuat konten yang harus di lakukan. Kira - kira kamu sudah melakukan apa saja untuk persiapan membuat konten?
Cukup sekian dulu Pengantar Sosial Media Marketing yang di tulis dari www.pohonketelamenulis.com.
16 komentar untuk "Pengantar Sosial Media Marketing : Social Media Optimization, Social Media Funnel"
Salam kenal ya..
Aku sendiri belum sampai memakai sosmed sebagai marketing. Maklum, masih pakai sosmed hanya untuk having fun dan posting pengalaman. Tapi aku ngerti banget, kalo skr ini jarang sih Nemu suatu bisnis atau usaha yg tidak memakai sosmed. Rata2 sudah punya. Krn mereka mau lebih jauh jangkauan customernya kan. Bakery shops keluargaku yg tadinya ga pakai sosmed, skr pun ada team khusus yang hanya bertanggung jawab untuk itu. Jadi setidaknya diharapkan kalo ada komplain LBH cepet juga dihandle dan bisa meraih lebih banyak pembeli
aku juga ikutan kursus digital marketing, karena memang suka dan tertarik untuk bisa lebih advance lagi
sampai saat ini twitter memang masih oke menurutku, hanya saja sepertinya nggak semua online shop memanfaatkan twitter
Yang baru tahu ya Social Media Funnel ini
Makasih uda nulis ini ya kak