Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh - Sumur Doa, Bikin Merinding
Image by IG : @iaputrii_ |
Museum Tsunami Aceh merupakan salah satu destinasi wisata yang paling banyak diminati oleh para pengunjung atau wisatawan. Rasanya memang tidak lengkap jika sudah berada di Aceh namun belum pernah berkunjung ke Museum Tsunami Aceh.
Pun banyak sekali para guru yang membawa murid - murid ke museum ini, mengenal sejarah, bermain dan sambil belajar.
Termasuk saya yang baru pertama kali mengunjungi Museum Tsunami Aceh, yang biasanya hanya lewat saja, kali ini punya kesempatan untuk singgah dan mengenali setiap sudut dari Museum ini.
Beberapa pandangan akan saya tuliskan melalui artikel ini. Silakan baca tulisan ini hingga selesai.
Museum Tsunami Aceh
Museum Tsunami Aceh mulai di bangun pada tahun 2008, lalu setahun kemudian, pada tahun 2009 museum ini akhirnya di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono. Dan di rancang oleh seorang Arsitek Indonesia bernama Ridwan Kamil.
Museum Tsunami Aceh ini memiliki sebuah struktur dengan empat lantai dengan luas sekitar 2.500 m².
Dinding museum di hiasi gambar orang - orang menari saman sebagai simbol terhadap kekuatan, disiplin dan kepercayaan religius Aceh.
Dari Atas atap membentuk mirip seperti gelombang laut, sedangkan lantai dasar di rancang mirip rumah panggung tradisional Aceh yang selamat dari terjangan Tsunami Aceh.
Bangunan museum tsunami ini memiliki konsep rumoh Aceh sebagai referensi utamanya adalah nilai - nilai islam, budaya lokal dan abstraksi Tsunami.
Di dalamnya pengunjung masuk melalui lorong yang sempit dan gelap diantara dua dinding air yang tinggi untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan tsunami pada saat itu.
Harga Tiket Masuk
Harga tiket masuk untuk mengunjungi Museum Tsunami Aceh sangat ramah di kantong pelajar.
Karena dimulai dari Rp. 3000-an untuk pelajar, sedang tiket masuk dewasa dan umum senilai Rp. 5.000, dan Rp. 10.000 untuk wisatawan mancanegara.
Kesan Masuk ke Museum Tsunami Aceh
Rasanya jikalau pergi ke suatu tempat pasti selalu memberikan kesan tersendiri. Seperti saya yang berkunjung ke Museum Tsunami Aceh.
Saya akan menuliskan beberapa kesan saya disaat saya mengunjungi Museum Tsunami Aceh ini pada februari 2022 lalu :
First Impression Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh.
Walaupun penulis memiliki campuran darah keturunan aceh dan lahir di aceh. Tetap saja saya besar di provinsi tetangga, yaitu Sumatera Utara.
Jarak rumah yang di Aceh yaitu Aceh Pidie tepatnya di Sigli, dengan jarak tempuh ke Banda Aceh kurang lebih 2 - 3 jam. Setiap pulang kampung ya cuma ke Tangse atau Sigli saja.
Bahkan saya ke Banda bisa di hitung baru beberapa kali. Namun, itu selalu saja hanya melewati Museum Tsunami Aceh ini, tidak pernah singgah.
Kadang suka iri sama teman - teman luar kota yang sudah pernah berkunjung kemari. Namanya juga belum rezeki. Tapi Alhamdulillah, bulan februari 2022 kemarin sempat berkunjung kemari dengan Ayah dan Ibu.
Itu salah satu bonus bagi saya, karena bisa jalan - jalan dengan ayah dan ibu.
First impression ke Museum tsunami Aceh ada perasaan bahagia plus ada sedihnya juga.
Walau pada saat kejadian tsunami aceh saya dan keluarga berada di Sumatera Utara, tidak terkena bencana namun dapat merasakan kuatnya goncangan gempa pada saat itu.
Rumah saya yang terletak di Sigli yang dekat banget dengan laut juga ikut terkena tsunami. Syukurnya isi rumah dalam keadaan kosong, sehingga tidak ada satupun saudara yang terkena derasnya ombak tsunami itu.
Itulah salah satu kesedihan yang saya rasakan saat masuk ke museum tersebut. itupun terlihat juga dari raut Ibu yang cukup sedih. Seakan kami kembali di bawa pada masa - masa itu.
Untuk desain, saya akui museum ini terlihat megah dan mewah. Bahkand ari desain tersebut tidak lepas dengan ciri khas Aceh.
Aduh, menuliskan ini saja rasanya hampir menangis. Karena sambil mengingat gambaran apa saja yang ada di museum.
Ridwan Kamil Sang Perancang Museum Tsunami Aceh
Jujur saja, penulis juga baru tau karena kemarin sempat di hebohkan bahwa Ridwan Kamil adalah seorang arsitek Indonesia dan juga yang merancang dengan megahnya Museum Tsunami Aceh ini.
Itupun karena fyp terus di tiktok, dan sosmed lainnya. Ya, kebetulan lewat akibat ramainya berita duka yang di perbincangkan. Jika tidak, sampai sekarang saya tidak tau. Atau, pada saat ingin menuliskan ini baru lah saya mencari tau siapa arsitek yang sudah membuat museum dengan semegah ini.
Terdapat Bioskop Mini
Sempat di kaget kan, ternyata di dalam Museum yang megah ini terdapat sebuah bioskop mini, pengunjung yang masuk tidak boleh menyalakan kamera atau smartphone, dan tidak di perbolehkan merekam pada saat setelah memasuki bioskop tersebut.
Benar - benar kaget, karena selama main ke museum baru kali ini ada bioskop mini nya, sedikit spoiler, isi dari bioskop tersebut berjalan selama 12 menit saja.
Mereka memutar akan kejadian tsunami aceh yang terjadi pada desember 2004 silam. Saya kembali melirik sang Ibu, yang beberapa kali sempat menyeka air matanya.
Ya, memang benar. walau saya tidak merasakan, hanya terkena rumah saja. Saya masih gemetar seluruh tubuh ketika kembali menyaksikan rekaman ulang kejadian tsunami aceh tersebut.
Oleh - Oleh Khas Aceh
Di dalam Museum juga terdapat beberapa aksesoris Aceh yang dapat anda beli sebagai oleh - oleh khas Aceh.
Banyak Aksesoris dimulai dari Pakaian, Kupiah, Pisau Aceh, Mainan pintu Aceh dan banyak lainnya.
Tidak perlu jauh - jauh karena di museum juga sudah tersedia.
Sumur Doa
Vibes pertama kali yang dapat dirasakan saat memasuki gedung museum, menurut saya terdapat pada sumur doa.
Di sumur doa, tercatat banyaknya ribuan nama - nama korban atas kejadian gempa dan tsunami Aceh yang terjadi di tahun 2004 silam.
Selain itu, disaat kita memasuki sumur doa ini, terdengar lantunan ayat suci Al-Quran.
Menurut saya vibesnya selain bikin merinding, terharu dan benar - benar pengin bikin nangis. Apalagi jika sedang sendirian di dalam sumur itu.
Dan pada bagian atas sumur doa terdapat kaligrafi berupa tulisan 'Allah'. Sebagai pengingat bahwa para korban akan kembali kepada Allah.
Apakah anda yang sudah pernah mengunjungi Sumur Doa di Museum Tsunami Aceh dan merasakan hal yang sama dengan saya?
Ruang Koleksi
Seperti pada video tersebut, ada ruang koleksi yang menggambarkan bagaimana kejadian setelah kejadian tsunami tersebut berlangsung, beberapa rumah rusak, kayu bertebaran dimana - mana, bahkan mobil juga ikut hanyut.
Tidak terbayangkan bagaimana perihnya perasaan ketika berada pada kejadian tersebut. Saya sendiri yang tidak bisa mengingat begitu jelas saat datang ke Aceh pada kejadian tersebut, tapi saat melihat ini sedih dan kacaunya bukan main.
Jembatan
Terdapat jembatan yang cukup panjang untuk melanjutkan ke pusat dari gedung tersebut. Banyak para pengunjung yang mengabadikan momen berswafoto di area ini.
Di atas jembatan, banyak sekali bendera - bendera negara berkibar, ini bentuk dari negara - negara luar yang turut ikut serta membantu Indonesia yang terkena bencana Tsunami Aceh di Indonesia.
Apakah anda salah satunya yang mengabadikan momen dengan berfoto di area jembatan ini?
Banyak Lorong
Sebetulnya desain sedikit rumit. Karena banyak sekali lorong dan beberapa ruangan yang cukup gelap tanpa lampu.
Mungkin saja, kalau pergi sendirian akan tersesat, apalagi disetiap gang nya minim penjaga, hanya di beberapa tempat tertentu saja.
Tetapi menurut saya, ada baiknya di beri penjaga atau di beri sebuah petunjuk agar tidak terlalu begitu rumit.
Petunjuk ada, tetapi banyak yang hilang, tidak tahu apakah memang ada, hilang atau malah terabaikan.
Posting Komentar untuk "Berkunjung ke Museum Tsunami Aceh - Sumur Doa, Bikin Merinding"
Posting Komentar